/* Kotak Banner ===================== */ #Box-Banner-ads { margin: 0px; padding: 5px; text-align: center; } #Box-Banner-ads img { margin: 0px 8px 4px 0px; padding: 3px; text-align: center; border: 3px outset #c0c0c0; } #Box-Banner-ads img:hover { margin: 0px 8px 4px 0px; padding: 3px; text-align: center; border: 3px inset #333; }

Senin, 16 Februari 2015

FADLILAH SHIYAM MENCAKUP ASPEK KEHIDUPAN

FADLILAH SHIYAM MENCAKUP ASPEK KEHIDUPAN

Ibadah shiyam merupakan ibadah yang melibatkan seluruh komponen tubuh, baik jasmani maupun ruhani. Ibadah shiyam bukan merupakan ibadah yang ringan secara fisik, oleh karena itu perlu adanya syarat-syarat yang menyertai untuk dapat melaksanakannya. Jika syarat tidak terpenuhi, namun tetap nekad melaksanakannya maka akibat yang akan dirasakan justeru kemadlaratan dunia, namun jika semua syarat terpenuhi namun nekad tidak melaksanakannya maka akibat yang akan dirasakan adalah kemadlaratan akherat. Jika syarat terpenuhi dan dapat melaksanakan dengan tuntunan yang benar dengan menjalankan segala sunnah-sunnah shiyam, meninggalkan kemakruhan dan kebatalan maka fadlilahnya akan dapat dirasakan di dunia dan di akherat. Fadlilah-fadlilah tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Hati dan pikiaran merasa gembira karena dosa yang ada padanya tergugurkan dengan menjalani shiyam. Dosa yang berasal dari mata, akan tergugurkan karena dengan shiyam  mata akan sangat terkendali dalam objek penglihatannya. Dosa dari mulut, akan tergugurkan karena dengan shiyam, mulut akan sangat terkendali ucapannya, demikian seterusnya, hingga bila orang tersebut dapat menjaga shiyamnya, maka ketika keluar dari Ramadhan, bagaikan bayi yang dilahirkan dari rahim ibunya,….makanya disebut ‘Id al_Fithri (artinya= kembali menjadi suci). Rasululullah saw., bersabda: Barang siapa yang dapat menjalankan shiyam dengan senantiasa memperhatikan kaidahnya, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.
  2. Produk nyata dari hati dan pikiran yang bersih, maka kecerdasan akan senantiasa mengiringinya. Daya analisa dan sintesa orang shiyam yang terwujudkan dalam bentuk ucapan  mudah dimengerti orang lain, karena hasil perenungan dari hati dan pikiran orang yang shiyam adalah logis dan tidak ruwet. Ingat kecerdasan tidak hanya dari belajar saja, namun aspek agama sangat dominan. Kepandaian terbagi menjadi tiga macam : RASYIH, RASYID dan MAHIR
  3. Memiliki empati (ikut merasakan yang dirasakan orang lain) dengan ditandai tumbuhnya rasa ukhuwah (persaudaraan) yang erat. Apa yang dirasakan orang yang sedang shiyam dengan batas waktu tertentu, senantiasa dirasakan orang yang fakir dalam batas waktu yang tidak tertentu.
  4. Kesyukuran akan mudah sekali tumbuh ketika orang melaksanakan shiyam, betapa lemahnya manusia ketika dilaparkan oleh Allah, ketika dihauskan oleh Allah, sementara makanan yang kita makan adalah dari Allah, air yang kita minum adalah dari Allah, adakah peluang bagi kita untuk sombong. Serta nilai apa bagi orang yang sombong dengan apa yang dimilikinya ?
  5. Ringannya melaksanakan ketaatan kepada Allah swt., dan kepada Rasulullah saw., namun ingat…..jangan hanya pada bulan Ramadhan saja, itu tidak gagah.
  6. Kesempatan mendapatkan ijazah tanda keberhasilan ibadah selama satu tahun berupa ijazah lailatul qadar. Eeee…lailatul qadar tidak dapat dicari dalam waktu satu malam saja lho.

Semua itu tawaran untuk kita, mari kita raih bersama….


Tidak ada komentar: