FADLILAH SHIYAM
MENCAKUP ASPEK KEHIDUPAN
Ibadah shiyam merupakan ibadah
yang melibatkan seluruh komponen tubuh, baik jasmani maupun ruhani. Ibadah
shiyam bukan merupakan ibadah yang ringan secara fisik, oleh karena itu perlu
adanya syarat-syarat yang menyertai untuk dapat melaksanakannya. Jika syarat
tidak terpenuhi, namun tetap nekad melaksanakannya maka akibat yang akan
dirasakan justeru kemadlaratan dunia, namun jika semua syarat terpenuhi namun
nekad tidak melaksanakannya maka akibat yang akan dirasakan adalah kemadlaratan
akherat. Jika syarat terpenuhi dan dapat melaksanakan dengan tuntunan yang
benar dengan menjalankan segala sunnah-sunnah shiyam, meninggalkan kemakruhan
dan kebatalan maka fadlilahnya akan dapat dirasakan di dunia dan di akherat. Fadlilah-fadlilah
tersebut adalah sebagai berikut:
- Hati dan pikiaran merasa gembira karena dosa yang
ada padanya tergugurkan dengan menjalani shiyam. Dosa yang berasal dari
mata, akan tergugurkan karena dengan shiyam mata akan sangat terkendali dalam objek
penglihatannya. Dosa dari mulut, akan tergugurkan karena dengan shiyam,
mulut akan sangat terkendali ucapannya, demikian seterusnya, hingga bila
orang tersebut dapat menjaga shiyamnya, maka ketika keluar dari Ramadhan,
bagaikan bayi yang dilahirkan dari rahim ibunya,….makanya disebut ‘Id
al_Fithri (artinya= kembali menjadi suci). Rasululullah saw., bersabda: Barang
siapa yang dapat menjalankan shiyam dengan senantiasa memperhatikan
kaidahnya, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.
- Produk nyata dari hati dan pikiran yang bersih,
maka kecerdasan akan senantiasa mengiringinya. Daya analisa dan sintesa
orang shiyam yang terwujudkan dalam bentuk ucapan mudah dimengerti orang lain, karena
hasil perenungan dari hati dan pikiran orang yang shiyam adalah logis dan
tidak ruwet. Ingat kecerdasan tidak hanya dari belajar saja, namun aspek
agama sangat dominan. Kepandaian terbagi menjadi tiga macam : RASYIH,
RASYID dan MAHIR
- Memiliki empati (ikut merasakan yang dirasakan
orang lain) dengan ditandai tumbuhnya rasa ukhuwah (persaudaraan) yang
erat. Apa yang dirasakan orang yang sedang shiyam dengan batas waktu
tertentu, senantiasa dirasakan orang yang fakir dalam batas waktu yang
tidak tertentu.
- Kesyukuran akan mudah sekali tumbuh ketika orang
melaksanakan shiyam, betapa lemahnya manusia ketika dilaparkan oleh Allah,
ketika dihauskan oleh Allah, sementara makanan yang kita makan adalah dari
Allah, air yang kita minum adalah dari Allah, adakah peluang bagi kita
untuk sombong. Serta nilai apa bagi orang yang sombong dengan apa yang
dimilikinya ?
- Ringannya melaksanakan ketaatan kepada Allah swt.,
dan kepada Rasulullah saw., namun ingat…..jangan hanya pada bulan Ramadhan
saja, itu tidak gagah.
- Kesempatan mendapatkan ijazah tanda keberhasilan
ibadah selama satu tahun berupa ijazah lailatul qadar. Eeee…lailatul qadar
tidak dapat dicari dalam waktu satu malam saja lho.
Semua itu tawaran untuk kita,
mari kita raih bersama….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar