Berikut adalah contoh
kegiatan dalam model pembelajaran dikaitkan dengan pendekatan saintifik (5M).
Model Inquiry Learning
Model pembelajaran Inkuiri biasanya lebih cocok digunakan pada pembelajaran matematika, tetapi mata pelajaran lainpun dapat menggunakan model tersebut asal sesuai dengan karakteristik KD atau materi pembelajarannya. Langkah-langkah dalam model inkuiri terdiri atas:
Model pembelajaran Inkuiri biasanya lebih cocok digunakan pada pembelajaran matematika, tetapi mata pelajaran lainpun dapat menggunakan model tersebut asal sesuai dengan karakteristik KD atau materi pembelajarannya. Langkah-langkah dalam model inkuiri terdiri atas:
1.
Observasi/Mengamati berbagi fenomena alam. Kegiatan ini
memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik bagaimana mengamati berbagai
fakta atau fenomena dalam mata pelajaran tertentu.
2.
Mengajukan pertanyaan tentang fenomana yang dihadapi. Tahapan
ini melatih peserta didik untuk mengeksplorasi fenomena melalui kegiatan
menanya baik terhadap guru, teman, atau melalui sumber yang lain.
3.
Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban. Pada tahapan ini
peserta didik dapat mengasosiasi atau melakukan penalaran terhadap kemungkinan
jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
4.
Mengumpulkan data yang terakait dengan dugaan atau pertanyaan
yang diajukan, sehingga pada kegiatan tersebut peserta didik dapat memprediksi
dugaan atau yang paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan.
5.
Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah
diolah atau dianalisis, sehingga peserta didik dapat mempresentasikan atau
menyajikan hasil temuannya.
Model Discovery Learning.
1.
Stimulation (memberi stimulus). Pada kegiatan ini guru
memberikan stimulan, dapat berupa bacaan, atau gambar, atau situasi, sesuai
dengan materi pembelajaran/topik/tema yang akan dibahas, sehingga peserta didik
mendapat pengalaman belajar mengamati pengetahuan konseptual melalui kegiatan
membaca, mengamati situasi atau melihat gambar.
2.
Problem Statement (mengidentifikasi masalah). Dari tahapan
tersebut, peserta didik diharuskan menemukan permasalahan apa saja yang
dihadapi, sehingga pada kegiatan ini peserta didik diberikan pengalaman untuk
menanya, mencari informasi, dan merumuskan masalah.
3.
Data Collecting (mengumpulkan data). Pada tahapan ini peserta
didik diberikan pengalaman mencari dan mengumpulkan data/informasi yang dapat
digunakan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi. Kegiatan ini
juga akan melatih ketelitian, akurasi, dan kejujuran, serta membiasakan peserta
didik untuk mencari atau merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah, jika
satu alternatif mengalami kegagalan.
4.
Data Processing (mengolah data). Kegiatan mengolah data akan
melatih peserta didik untuk mencoba dan mengeksplorasi kemampuan pengetahuan
konseptualnya untuk diaplikasikan pada kehidupan nyata, sehingga kegiatan ini
juga akan melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif.
5.
Verification (memferifikasi). Tahapan ini mengarahkan peserta
didik untuk mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data, melalui
berbagai kegiatan, antara lain bertanya kepada teman, berdiskkusi, atau mencari
sumber yang relevan baik dari buku atau media, serta mengasosiasikannya
sehingga menjadi suatu kesimpulan.
6.
Generalization (menyimpulkan). Pada kegiatan ini peserta didik
digiring untuk menggeneralisasikan hasil simpulannya pada suatu kejadian atau
permasalahan yang serupa, sehingga kegiatan ini juga dapat melatih pengetahuan
metakognisi peserta didik.
Problem Based Learning
Model pembelajaran ini bertujuan merangsang peserta didik untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya melalui langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
Model pembelajaran ini bertujuan merangsang peserta didik untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya melalui langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
1.
Mengorientasi peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk
memfokuskan peserta didik mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.
2.
Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Pengorganisasian
pembelajaran salah satu kegiatan agar peserta didik menyampaikan berbagai
pertanyaan (atau menanya) terhadap malasalah kajian.
3.
Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini
peserta didik melakukan percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam rangka
menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji.
4.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peserta didik
mengasosiasi data yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari
berbagai sumber.
5.
Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta
didik mendapat jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan
dievaluasi.
Project Based Learning
Model pembelajaran ini bertujuan untuk pembelajaran yang memfokuskan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahami pembelajaran melalui investigasi, membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum, memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.
Model pembelajaran ini bertujuan untuk pembelajaran yang memfokuskan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahami pembelajaran melalui investigasi, membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum, memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.
Langkah pembelajaran
dalam project based learning adalah sebagai berikut:
1.
Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai
langkah awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang
muncul dari fenomena yang ada.
2.
Mendesain perencanaan proyek. Sebagai langkah nyata menjawab
pertanyaan yang ada disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan.
3.
Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek.
Penjadwalan sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang
tersedia dan sesuai dengan target.
4.
Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek. Guru melakukan
monitoring terhadap pelaksanaan dan perkembangan proyek. Peserta didik
mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan.
5.
Menguji hasil. Fakta dan data percobaan atau penelitian
dihubungkan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
6.
Mengevaluasi kegiatan/pengalaman. Tahap ini dilakukan untuk
mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata
pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.
Sumber : Paduan
Pengembangan RPP-Direktorat Pembinaan SMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar