KUPAS TUNTAS “PUASA DAUD”
Puasa
Daud yang merupakan satu-satunya puasa sunah yang konon paling TIDAK DIMINATI,
ternyata tidak sedikit yang diam-diam tertarik, berminat dan hingga sekarang
masih berburu infonya di Internet. Kenapa dibilang sebagai puasa sunah yang
paling tidak diminati? Karena puasa Daud adalah satu-satunya puasa yang
pelaksanaannya bisa dibilang cukup berat, atau bahkan paling berat. Hanya
mereka yang berkomitmen kuat dan istiqamah yang akan tetap setia
menjalankannya hingga akhir hayat.
Dan
ternyata, ketika saya amati lagi, di postingan-postingan blog yang memaparkan
perihal puasa Daud, masih banyak yang belum terpahamkan apa dan bagaimana puasa
Daud itu. Kebiasaan orang muslim Indonesia pada umumnya, yakni malas membaca
dengan teliti, dan kedua malas untuk melakukan aksi. Padahal inti utama puasa
Daud di berbagai sumber mana pun sudah jelas, bahwa, puasa Daud adalah puasa
sunah yang tidak ada beda dengan puasa sunah yang lainnya, hanya saja puasa
Daud ini dilakukan sehari berpuasa sehari berbuka. Hanya itu. Sudah.
Tinggal dipraktekkan.
Namun,
biarpun kelihatannya sesimpel itu, saya menyadari, bahwa pelaksanaan puasa Daud
meninggalkan sederet kegamangan. Nah, kegamangan-kegamangan ini alhamdulillâh
sudah saya coba inventarisir. Bagi yang tertarik dengan postingan tentang puasa
Daud ini, atau siapapun Anda, baik pelaku puasa Daud maupun calon pelaku puasa
Daud, tulisan ini saya bagikan buat Anda. Semoga bermanfaat.
***
1.
KENAPA DISEBUT PUASA DAUD? APAKAH PUASA INI SUNAH NABI MUHAMMAD.SAW?
Jika
Anda menghendaki dalil berupa hadits-hadits tentang puasa Daud, silakan Anda
mencari sendiri di sumber-sumber lain, jika Anda ragu. Namun secara ringkas,
puasa Daud ini merupakan amalan Nabiyallâh Daud.as (dan umatnya), dan
diriwayatkan pula, bahwa puasa Daud ini adalah puasa yang PALING DICINTAI
ALLÂH. Beliau (nabi Daud.as) berpuasa sehari dan berbuka sehari, terus menerus
begitu sepanjang tahun. Nah, lantaran puasa ini merupakan puasa yang, bisa
dikatakan paling istimewa, tidak salah apabila Rasulullah.saw memuji dan
menyukai puasa Daud ini, dan bahkan dianjurkan bagi siapapun umat Islam, tentu
saja bagi mereka yang berminat, kuat dan ikhlas menjalankannya. Jadi jika ada
di antara pembaca ingin mengamalkan puasa Daud, silakan, namun jika kondisi
tidak memungkinkan Anda melakukan, tidak perlu dipaksakan, karena masih ada
puasa-puasa sunah yang lain.
2.
APAKAH PUASA DAUD ADA BATAS MINIMALNYA? MISAL, MINIMAL 1 TAHUN ATAU SEMAMPU
KITA
Jika
kita melihat riwayat dalam hadits, puasa Daud ini disebut oleh Rasulullah.saw
untuk mengakomodasi keinginan beberapa sahabat yang ingin melakukan puasa
sepanjang tahun. Rasulullah.saw melarang, dan alih-alih memberitahukan satu
puasa yang paling mulia dan disukai Allâh yang disebutkan bahwa nilainya setara
dengan puasa sepanjang tahun, yakni puasa Daud, puasa sehari dan berbuka
sehari. Ditilik dari fakta tersebut, agaknya bisa kita simpulkan, bahwa puasa
Daud baiknya dikerjakan oleh mereka yang dalam dirinya berhasrat kuat untuk
melakukan amalan puasa hingga akhir hayat. Istilah kasarnya, kalau mau, jangan
setengah-setengah, karena tidak pernah ada riwayat pelaku puasa Daud melakukan
puasa Daud hanya 1 bulan, atau 6 bulan, atau 1 tahun (kecuali jika sedang dalam
taraf latihan).
Tentu,
jika melihat pada kondisi-kondisi yang lebih khusus, bisa saja ada seseorang
yang melakukan puasa Daud tiba-tiba harus berhenti melakukan puasa Daud karena
satu dan lain hal, misalnya karena sakit berkepanjangan. Itu bisa saja, jika
Allah sudah berkehendak, dan bisa dimaklumi jika yang bersangkutan tidak lagi
bisa meneruskan puasa Daud dalam waktu tertentu.
Namun
jika kita mau sejenak membuka mata terhadap sejarah, dan bahkan kalau saya
berkaca pada pengalaman diri sendiri, jarang sekali ditemukan kasus orang
melakukan amalan puasa secara istiqamah jatuh sakit. Yang ada justru
orang berpuasa sehat-sehat, malah di dunia kedokteran, orang-orang sakit
dianjurkan berpuasa. Saya sendiri selama melaksanakan puasa Daud malah alhamdulillah
jarang sekali jatuh sakit. Dan itu memang fakta ajaib yang tidak bisa
dipungkiri, sebab manusia sejak zaman dulu pun telah mengenal puasa sebagai
imun dan “penyembuh alami” yang ajaib. Dan kalau berkaca kembali pada
pengalaman pribadi, bukannya ingin berhenti, saya malah ketagihan dan ingin
terus melaksanakan puasa Daud hingga ajal menjelang. Sebab apa, sebab saya
sudah menyadari dan merasakan sendiri, apa manfaat dan khasiat rahasia puasa
Daud. Mungkin Anda para pembaca bisa menanyakan hal ini secara personal kepada
orang yang kebetulan seorang pelaku puasa Daud.
3.
APA MANFAAT PUASA DAUD BAGI DIRI SAYA? LALU BAGAIMANA JIKA BERTEMU HARI SENIN,
KAMIS, JUM’AT, SABTU DAN MINGGU? MOHON SEKALI LAGI DIRINGKAS LAGI HAL-HAL
SEPUTAR PUASA DAUD.
Jika
benar-benar ingin melaksanakan Puasa Daud, atau sering disebut Puasa ala Nabi
Daud ini, maka hal yang paling baik di awal adalah tekad dan niat yang
sungguh-sungguh. Jika benar kita serius, ingin mengamalkan puasa yang
paling baik ini, maka hal-hal lain semestinya tidak perlu lagi dipertanyakan.
Mau jatuhnya hari Jum’at, hari Sabtu, hari Senin, hari Kamis, atau terpotong
oleh sakit sehari, batal di lain hari, yang paling penting itu adalah terus istiqamah
alias konsisten untuk terus melakukan dan melanjutkan puasa Daud. (Tentu
saja puasa Daud ini tidak boleh dikerjakan di hari-hari yang diharamkan
berpuasa, seperti Hari Raya ‘Idul Fithri, ‘Idul Adha, dst).
Lalu,
apakah pelaksanaan puasa Daud ini harus selamanya? Seperti yang sudah saya
utarakan, yang penting itu kita konsisten. Mungkin saja di suatu waktu kita
sakit satu minggu, nah, setelah sehat, kita lanjutkan lagi puasa Daud tersebut.
Dan tentu, idealnya puasa Daud ini dijalankan hingga akhir hayat. Tentu,
awalnya terasa berat, karena BELUM TER-BI-A-SA. Tapi jika kita sudah terbiasa,
insya Allah, yang ada kita malah ketagihan dan ingin terus menerus
melakukannya. Karena apa?
- Fakta, siapapun yang konsisten
melaksanakan puasa Daud, tidak akan pernah mudah sakit. Silakan dibuktikan
sendiri, minimal sampai 2 minggu atau 1 bulan saja, dan lihatlah keajaiban
yang akan tubuh Anda rasakan. Jadi sebetulnya tak perlu ada kekhawatiran
bagi yang akan hendak memulainya karena takut akan jatuh sakit, karena
yang ada justru malah sebaliknya, kita menjadi kebal terhadap segala jenis
penyakit. Tentunya hal ini bukan sekedar omong kosong, karena saya pun mengalaminya
langsung, jadi asli dari pengalaman nyata sendiri. Apa sebabnya? Sebabnya
adalah, ketika kita makan (secukupnya) satu hari, lalu keesokan harinya
puasa, lalu lusanya berbuka, lalu esoknya lagi puasa, itu menjadikan
sistem pencernaan kita menjadi lentur dan kuat, sehingga membuat sirkulasi
darah bekerja secara dinamis. Berbeda dengan mereka yang tidak sekalipun
puasa, pencernaan terus-terusan dipaksa bekerja dan menjadi tempat sampah
makanan, sehingga menjadi biang penyakit pencernaan. Jadi, berbahagialah
bagi siapapun yang mengamalkan puasa Daud semasa hidupnya.
- Hidup Anda akan berubah 180
derajat. Ketika kita sudah terbiasa melakukan puasa Daud, hal-hal sekecil
apapun akan terasa nikmat LUAR BIASA bagi diri kita. Karena apa? Karena
kita sudah TERBIASA LAPAR. Ketika kita sudah terbiasa lapar, kita jadi
tidak lagi merasa takut apabila sewaktu-waktu tidak punya apa-apa, kita
jadi kebal dengan hidup, kita menjadi tenang dan tentram. Soal ketenangan
hati ini, itu adalah rahmat dan karunia ajaib Allah. Yang jelas, ketika
diri kita sudah membiasakan lapar, kita akan menjadi sosok insan yang akan
mudah bersyukur dan bahagia, meskipun hanya makan nasi dengan tempe atau
ikan asin saja, kita akan merasa bahagia luar biasa. Aneh memang, tapi
itulah keajaibannya.
- Ketika kita sudah membiasakan
puasa Daud dan terbiasa lapar, kita akan lebih peka dengan segala jenis
makanan. Kita seperti menjadi sebuah detektor, yang mampu mendeteksi, “Oh,
makanan ini jelek, makanan ini buruk, makanan ini tidak baik” dan lain
sebagainya. Karena apa, karena ketika kita sudah membiasakan puasa Daud,
kita akan lebih mencintai perut yang kosong ketimbang perut yang kenyang,
dan kita akan benar-benar benci dengan kenyang, karena kita akan sadar,
kenyang itu menjadi sumber malapetaka kesehatan tubuh dan diri.
- Ketika kita sudah membiasakan
diri melakukan puasa Daud dan terbiasa lapar, jiwa sosial kita akan lebih
peka. Kita akan lebih mudah tersentuh melihat siapapun yang datang
meminta-minta, karena apa, karena kita telah merasakan sendiri, betapa
lapar itu menyengsarakan. Maka dari itu, lantaran kita sudah terbiasa
lapar, kita menjadi sosok yang tidak tega melihat orang lain lapar.
Jadilah kita ringan dalam memberi sedekah dan bantuan kepada orang lain.
Rahmat dan pahala berlipatlah yang akan kita dapat.
Dan
masih banyak lagi. Silakan, bagi yang hendak dan ingin berpuasa Daud, lakukan
sekarang juga, atau esok. Semoga mendapat pengalaman dan manfaat yang lebih
besar dari apa yang sudah saya kemukakan di atas. Sedangkan bagi yang masih
menjalankan Puasa Daud hingga sekarang, tetaplah istiqamah dan konsisten,
bahkan kalau perlu ajak orang-orang terdekat, kerabat dan sahabat untuk turut
serta melestarikan puasa yang sangat sangat dianjurkan Rasulullah.saw ini.
Dan
mohon diingat, puasa Daud ini lebih untuk dan semata untuk Allah saja, jadi
jangan sampai kita memberitahukan kepada orang lain kalau kita ini melakukan
puasa Daud atau sudah berapa lama kita melakukan puasa Daud. Bukan orang lain
yang memberi balasan, tapi Allah, jadi lebih baik dan lebih sempurna apabila
kita melakukan puasa Daud ini secara SEMBUNYI-SEMBUNYI, RAHASIA. Cukup dan biar
Allah saja yang tahu sudah berapa lama kita melakukan puasa dahsyat ini. []