/* Kotak Banner ===================== */ #Box-Banner-ads { margin: 0px; padding: 5px; text-align: center; } #Box-Banner-ads img { margin: 0px 8px 4px 0px; padding: 3px; text-align: center; border: 3px outset #c0c0c0; } #Box-Banner-ads img:hover { margin: 0px 8px 4px 0px; padding: 3px; text-align: center; border: 3px inset #333; }

Senin, 09 Maret 2015

CONTOH SOAL UAS MAKUL DASAR-DASAR PROSES PEMBELAJARAN

Makul  : Dasar-Dasar Proses Pembelajaran

UAS
1.      Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah membelajarkan dan perilaku siswa adalah belajar. Berkenaan dengan hal tersebut coba Anda lakukan analisis komprehenship apa hakekat dari belajar dan pembelajaran yang sesungguhnya. Bagaimana posisi guru yang seharusnya dalam kegiatan pembelajaran tersebut?
Jawab:
Hakekat belajar adalah suatu  proses atau aktifitas yang dilakukan individu untuk menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap (kognitif, afektif, psikomotor), sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.
Hakekat pembelajaran adalah suatu system berisi serangkaian peristiwa yang sengaja dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk membantu proses belajar siswa dalam mencapai tujuan kurikulum, dimana melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru.
Posisi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai orang yang mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, memotivasi, mengevaluasi peserta didik, dan sebagai informan, fasilitator, selain itu guru juga menjadi suri tauladan bagi anak didiknya. Posisi guru sangatlah menentukan keberhasilan proses pembelajaran.

2.      UNESCO telah mengeluarkan empat pilar pembelajaran, yaitu learning to know, learning to be, learning to life together, dan learning to do. Coba Anda jelaskan apa maksud dari ke empat pilar pembelajaran tersebut. Bagaimana implementasi dan implikasinya dalam kegiatan pembelajaran di madrasah ?
Jawab:
a.    learning to know menyiratkan makna bahwa pendidik harus mampu berperan sebagai informator, organisator, motivator, diretor, inisiator, transmitter, fasilitator, mediator, danevaluator bagi siswanya, sehingga peserta didik perlu dimotivasi agar timbul kebutuhan terhadap informasi, keterampilan hidup, dan sikap tertentu yang ingin dikuasainya. Secara kreatif menguasai instrumen ilmu dan pemahaman yang terus berkembang, umum atau spesifik, sebagai sarana dan tujuan , dan memungkinkan terjadinya belajar sepanjang hayat.
b.   learning to do menyiratkan bahwa siswa dilatih untuk sadar dan mampu melakukan suatu perbuatan atau tindakan produktif dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Terkait dengan hal tersebut maka proses belajar-mengajar perlu didesain secara aplikatif agar keterlibatan peserta didik, baik fisik, mental dan emosionalnya dapat terakomodasi sehingga mencapai tujuan yang diharapkan.
c.    learning to live together merupakan tanggapan nyata terhadap arus individualisme serta sektarianisme yang semakin menggejala dewasa ini. Fenomena ini bertalian erat dengan sikap egoisme yang mengarah pada chauvinisme pada peserta didik sehingga melunturkan rasa kebersamaan dan harga-menghargai. Memahami, menghormati dan bekerja dengan orang lain, mengakui ketergantungan, hak dan tanggungjawab timbal balik yang melibatkan partisipasi aktif warga, tujuan bersama menuju kerekatan sosial, perdamaian dan semangat kerjasama demi kebaikan bersama.
d.   learning to be, perlu dihayati oleh praktisi pendidikan untuk melatih siswa agar mampu memiliki rasa percaya diri (self confidence) yang tinggi. Kepercayaan merupakan modal utama bagi siswa untuk hidup dalam masyarakat. Pengembangan dan pemenuhan manusia seutuhnya yang terus “berevolusi”, mulai dengan pemahaman diri sendiri, kemudian memahami dan berhubungan dengan orang lain. Menguak kekayaan tak ternilai dalam diri.

3.      Hasil berbagai penelitian para ahli tentang kegiatan guru dan siswa dalam kaitannya dengan penguasaaan bahan pembelajaran adalah model pembelajaran.
Berkenaan dengan hal tersebut coba Anda jelaskan:
a.       Ciri-ciri Model Pembelajaran
Jawab:
1)      Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.
2)      Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di  kelas.
3)      Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.
4)      Memiliki dampak sebagai akibat dari terapan model pembelajaran.
5)      Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.
6)      Memiliki bagian-bagian model, yakni ; urutan langkah-langkah pembelajaran, prinsip-prinsip reaksi, sistem sosial dan sistem pendukung.
b.      Empat jenis Model Pembelajaran berdasarkan Teori
Jawab:
1)      Model Interaksi Sosial, model pembelajaran ini didasari oleh teori pembelajaran Gestalt yaitu field-theory, model interaksi sosial ini menitik beratkan pada hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat luas (learning to life together), karena model ini didasari oleh teori pembelajaran Gestalt maka pokok pandangan dari model ini adalah objek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasikan, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran akan lebih bermakna bila materi diberikan secara utuh bukan bagian-bagian.
2)      Model Pemrosesan Informasi, model ini berdasarkan teori belajar kognitif (Piagent) dan berorientasi pada kemampuan siswa memproses informasi yang dapat memperbaiki kemampuannya. Pemrosesan informasi merujuk pada cara mengumpulkan/ menerima stimuli dari lingkungan (misalnya: mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep serta menggunakan simbol verbal dan visual). Pelopor dari teori ini adalah Robert Gagne (1985). Beliau berasumsi bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkemangan. Pembelajaran merupakan keluaran dari pemrosesan informasi yang berupa kecakapan manusia (human capitalities) yang terdiri dari : (1) informasi verbal; (2) kecakapan intelektual; (3) strategi kognitif; (4) sikap; (5) kecakapan motorik. Strategi dari model ini meliputi: mengajar induktif, latihan inquiry, inquiry keilmuan, pembentukan konsep, model pengembangan, dan Advance Organizer Model.
3)      Model Personal (Personal Models), model ini bertitik tolak dari teori Humanistik, yaitu teori yang berorientasi terhadap pengembangan diri individu, yang menjadi perhatian utama dari teori ini adalah emosional siswa untuk mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya. Model ini menjadikan pribadi siswa yang mampu membentuk hubungan yang harmonis serta mampu memproses informasi secara efektif, model ini juga berorientasi pada individu dan perkembangan keakuan. Teori ini berpendapat bahwa guru harus berupaya menciptakan kondisi kelas yang kondusif, agar siswa bebas dalam belajar dan mengembangkan dirinya, baik emosional maupun intelektual. Strategi pembelajaran dari teori ini adalah: Pembelajaran nondirektif, latihan kesadaran, sinetik, sistem konseptual.
4)      Model Modifikasi Tingkah Laku (Behavioral), model ini bertitik tolak dari teori belajar behavioristik, yaitu betujuan mengembangkan sistem yang efisien untuk mengurutkan tugas-tugas belajar dan membentuk tingkah laku dengan cara memanipulasi penguatan (reinforcement), model ini lebih menekankan pada aspek perubahan perilaku psikologis dan perilaku yang tidak bisa diamati lainnya, karakteristik dari model ini berada dalam hal penjabaran tugas-tugas yang harus dipelajari oleh siswa yang lebih efisien dan berurutan. Fase dalam model ini ada empat, yaitu: fase mesin pembelajaran (CAI dan CBI); penggunaan media; pengajaran berprograma (liner dan branching); dan operant conditioning & operant reinforcement. Implementasi dari model ini adalah meningkatkan ketelitian dari pengucapan seorang anak. Sedangkan sang guru haruslah selalu perhatian terhadap tingkah laku belajar dari murid-muridnya.

4.      Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi membawa dampak yang luar biasa dalam kegiatan pembelajaran. Ada empat pola pembelajaran dilihat dari penggunaan TIK atau media, yaitu Pola Pembelajaran Tradisional 1, Pola Pembelajaran Tradisional 2, Pola Pembelajaran Guru-Media, dan Pola Pembelajaran Bermedia. Coba Anda jelaskan keempat pola pembelajaran tersebut disertai dengan contohnya. Dari keempat pola tersebut manakah yang paling baik berkenaan dengan penggunaan TIK dalam kegiatan pembelajaran?
Jawab:
a.       Pola Pembelajaran Tradisional 1
Adalah pola pembelajaran dimana guru sebagai pusat dari informasi, dalam pola guru memiliki peranan yang sangat besar dalam proses pembelajaran, siswa hanya sebagai pendengar.
Contohnya: Metode ceramah yang dilakukan guru saat mata pelajaran IPS, diman guru menerangkan mata pelajaran tersebut pada siswa, sesuai dengan pengetahuan yang guru tersebut ketahui, dan para siswanya mendengarkan apa yang guru jelaskan.
b.      Pola pembelajaran tradisional kedua
Dalam proses pembelajaran sudah digunakan media sebagai alat bantu dalam menyampaikan informasi kepada siswa, pada pola kedua ini guru sudah memanfaatkan media sebagai alat untuk menyampaikan materi, misalnya guru menggunakan OHP, Flowchart, Media Audio, dan lain-lain. Namun pada pola ini si guru masih dominan.
Contoh: Guru menerangkan mata pelajaran IPA sesuai dengan pengetahuan yang dia miliki, dengan menunjukkan gambar yang telah disiapakan oleh guru tersebut sebelumnya, gambar tersebut ditunjukkan pada siswa menggunakan OHP.
c.       Pola pembelajaran guru dan media
Dalam hal ini guru menyampaikan materi kepada siswa dengan didampingi media. Dalam pola ini presentase guru dan media adalah 50%.
Contoh: guru menerangkan mata pelajaran TIK, dan guru tersebut sudah membuat presentasi mata pelajaran TIK sebelumnya. Dan guru tersebut menunjukkan presentasinya dengan LCD.
d.      Pola pembelajaran bermedia
Pada pola ini guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber informasi bagi kegiatan pembelajaran para siswa. Akan tetapi siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai media.
Contoh: Pada mata pelajaran TIK guru memerintahkan para siswanya untuk membuat E-Mail, lalu guru tersebut memberikan tugas pada siswanya dengan mengirimkan E-Mail, dan siswa dapat menjawab pertanyaan dengan browsing di internet.
Dari keempat pola pembelajaran tersebut di atas, satu sama lain memiliki kekurangan dan kelebihan. Setiap pola pembelajaran tertentu hanya cocok untuk materi dan kondisi tertentu. Jadi menurut saya, pola pembelajaran guru dan media ini lebih baik jika untuk kegiatan pembelajaran terkait penggunaan TIK. Karena materi tersebut berkenaan dengan media, maka selain mendapat materi dan penjelasan dari guru, siswa juga langsung berhadapan pada media tersebut sehingga memudahka pembelajaran.

5.      Salah satu penentu kualitas pendidikan adalah Guru yang professional. Menurut Anda seperti apakah guru yang professional itu? Berikan argumentasi Anda secara utuh tentang sosok guru yang professional tersebut.
Jawab:

Guru professional adalah guru yang mampu membuat muridnya senang ketika diajar, mampu menerima pelajaran dengan baik, dan mencapai tujuan pembelajaran, menguasai 4 kompetensi yakni kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogic, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. Selain itu, guru professional selalu punya energy untuk siswanya, punya tujuan jelas untuk pelajaran, punya keteerampilan mendisiplinkan yang efektif, punya keeterampilan manajemen kelas yang baik, bisa berkomunikasi baik dengan orang tua murid, punya harapan yang tinggi pada siswanya, pengetahuan tentang kurikulum, pengetahuan tentang subyek yang diajarkan, selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anak dalam proses pengajaran, dan punya hubungan yang berkualitas dengan siswa.

Tidak ada komentar: