/* Kotak Banner ===================== */ #Box-Banner-ads { margin: 0px; padding: 5px; text-align: center; } #Box-Banner-ads img { margin: 0px 8px 4px 0px; padding: 3px; text-align: center; border: 3px outset #c0c0c0; } #Box-Banner-ads img:hover { margin: 0px 8px 4px 0px; padding: 3px; text-align: center; border: 3px inset #333; }

Jumat, 13 Februari 2015

KITAB ZAKAT (dikutib dr kitab AT TADZHIIB)

KITAB ZAKAT

Harta yang wajib dizakati ada lima macam: hewan ternak, barang berharga, hasil pertanian, buah-buahan dan barang perdagangan.
Adapun hewan ternak: diwajibkan zakat untuk tiga jenis hewan, yakni: onta, sapi, dan kambing.
 Syarat orang wajib membayar zakat ada enam: Islam, merdeka, kepemilikan harta secara sempurna, cukup nishab, genap satu tahun, dan tempat pengembalaan.

Adapun barang berharga itu ada dua jenis yakni: emas dan perak. Dan syarat diwajibkannya zakat barang berharga ada lima: pemiliknya orang Islam, merdeka, kepemilikannya sempurna, mecapai nishabnya, dan genap satu tahun.
Hasil pertanian: Wajib dikeluarkan zakatnya dengan tiga syarat: merupakan hasil pertanian yang diusahakan oleh manusia, hasil pertanian tersebut merupakan bahan makanan pokok (qutil balad), dapat disimpan lama, sudah mencapai nishab (batas minimal) yakni: lima ausuk (wasak) bersih tanpa kulit.
Buah-buahan yang wajib keluarkan zakatnya ada dua: buah kurma dan buah anggur. Syarat wajib zakat buah-buahan ada empat macam: pemiliknya Islam, merdeka, kepemilikannya sempurna, dan mencapai nishab.
Barang perdagangan: wajib dikeluarkan zakatnya dengan syarat sebagaimana syarat zakat barang berharga.

(Fasal): Awal nishab onta adalah lima ekor, zakatnya seekor kambing, untuk 10 ekor onta dua ekor kambing, untuk 15 ekor onta tiga ekor kambing, untuk 20 ekor onta empat ekor kambing, untuk 25 ekor onta zakatnya seekor onta yang dinamai binta makhodl, untuk 36 ekor onta zakatnya seekor onta yang dinamai binta labun, untuk 46 ekor onta zakatnya seekor onta yang dinamai hiqqoh, untuk 61 ekor onta zakatnya seekor onta dinamai jadza’ah, dan untuk 76 ekor onta zakatnya dua ekor binta labun, untuk 91 ekor onta zakatnya dua ekor onta hiqqoh, untuk 121 ekor onta zakatnya tiga ekor binta labun, selanjutnya setiap tambah 40 ekor zakatnya tambah sekor binta labun, setiap tambah 50 ekor onta zakatnya tambah seekor onta hiqqoh.

(Fasal): Awal nishab sapi adalah 30 ekor, zakatnya seekor sapi yang dinamai tabi’, untuk 40 ekor sapi zakatnya seekor sapi yang dinamai musinnah, untuk selanjutnya perhitungkanlah dengan berdasarkan dua ketentuan di atas.
Awal nishab untuk kambing adalah 40 ekor zakatnya seekor kambing jadza’ah, kalau dibayar dengan kambing bandot berupa dlo’ni atau tsaniyah. Untuk 121 ekor kambing zakatnya dua ekor kambing, untuk 201 zakatnya tiga ekor kambing, dan untuk 400 ekor kambing zakatnya 4 ekor kambing, selanjutnya setiap ada tambahan 100 ekor, zakatnya tambah seekor kambing.

(Fasal): Dua orang yang berserikat terhadap harta, maka wajib zakat untuk seluruh harta bersama, dengan tujuh syarat: menjadi satu kandang, tempat istirahat di pengembalaan manjadi satu, lokasi pengembalaannya menjadi satu, pejantannya satu, tempat minumnya menjadi satu, tempat pemerahan susunya menjadi satu, dan pemerah susunya juga satu orang.

(Fasal): Nishab emas adalah 20 mitsqol (dinar), zakatnya seperempat puluhnya (dua setengah persen) yakni setengah mitsqol, setiap kali bertambah, maka zakatnya diperhitungkan sesuai dengan prosentasi dimaksud. Nishab perak adalah 200 dirham, zakatnya seperempat puluhnya, yakni lima dirham, setiap ada tambahan, maka zakatnya diperhitungkan demikian. Tidak diwajibkan zakat untuk perhiasan yang mubah (diperbolehkan).

(Fasal): Nishab hasil pertanian dan buah-buahan adalah lima ausuq (wasaq), yakni: 1600 rithil Iraq, terhadap tambahan dari itu dapat diperhitungkan zakatnya. Dalam hal ini: apabila pertanian tersebut diari dari air hujan atau dengan sistem irigasi, maka zakatnya sepersepuluhnya, tetapi apabila diairi dengan cara disiram atau disemprot, maka zakatnya seperdua puluhnya.
(Fasal): Diperhitungkan zakat untuk barang perdagangan ketika sudah genap satu tahun dengan apa barang tersebut dibeli, dan dikeluarkan zakatnya seperempat puluhnya (dua setengah persen).
Harta yang dikeluarkan (dieksploitasi) dari pertambangan emas atau perak, maka dikeluarkan zakatnya sebesar seperempat puluh pada saat dihasilkannya. Dan harta yang didapatkan dari rikaz, maka zakatnya seperlima.

(Fasal): Kewajiban zakat Fitrah ada tiga syarat: beragama Islam, setelah matahari terebenam pada akhir bulan Romadlon, adanya kelebihan bahan makanan untuk dirinya dan keluarganya pada hari itu.
Orang wajib membayar zakat untuk dirinya sendiri, dan untuk orang yang menjadi tanggungan untuk memberi nafkahnya dari orang Islam, sebanyak satu sho’ dari bahan makanan pokok negerinya, kira-kira lima sepertiga rithil Iraq.

(Fasal): Zakat dibagikan kepada delapan asnaf (golongan), sebagaimana dijelaskan oleh Allah Ta’alaa di dalam Kitab-Nya yang mulya (at Taubah: 60)  "إنما الصدقات للفقراء والمساكين والعملين عليها والمؤلفة قلوبهم وفى الرقاب والغارمين وفى سبيل الله وابن السبيل"  (Seseungguhnya zakat itu hak atas orang fakir, orang miskin, amil atas zakat, muallaf, riqob, ghorim, sabilillah, dan ibnus sabil). Zakat itu diserahkan (dibagikan) kepada siapa yang ditemi dari delapan asnaf tersebut, dan tidak terbatas hanya tiga orang untuk masing-masing asnaf, kecuali amil.
Ada lima orang yang tidak berhak menerima zakat: orang kaya harta atau usahawan, budak, bani Hasyim dan bani al Mutholib, orang kafir, dan orang yang menjadi tanggungan orang yang wajib membayar zakat, mereka tidak berhak menerima zakat atas nama fakir atau miskin.

Tidak ada komentar: