Revisi Taksonomi Bloom, begitulah penamaan atas revisi yang
dilakukan Lorin Anderson atas Taksonomi Bloom.
Benjamin S. Bloom adalah seorang psikologi pendidikan berkebangsaan
Amerika Serikat memberikan kontribusi besar di bidang pendidikan dengan
menyusun klasifikasi objektif kognitif kependidikan serta teori belajar tuntas
(mastery learning). Konsep Taksonomi Bloom dikembangkan pada tahun
1956 oleh Benjamin S. Bloom bersama dengan rekannya Krathwohl.
Taksonomi Bloom membuat suatu klasifikasi berdasarkan urutan
keterampilan berpikir dalam suatu proses yang semakin lama semakin tinggi
tingkatannya. Mula-mula taksonomi bloom terdiri atas dua bagian yaitu ranah
kognitif dan ranah afektif (cognitive domain and affective domain).
Bloom tidak menambahkan ranah psikomotor. Akhirnya tahun 1966 Simpson
menambahkan ranah psikomotor melengkapi apa yang tekah dibuat oleh Bloom.
Dengan demikian menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan
ranah psikomotor. (Ketiga ranah tersebut tidak diuraikan karena
merupakan taksonomi bloom yang lama, telah banyak referensi terkait hal itu).
Salah seorang murid Bloom yang bernama Lorin
Anderson merevisi taksonomi Bloom pada tahun 1990. Hasil perbaikannya
dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Dalam revisi
ini ada perubahan kata kunci, Masing-masing kategori masih diurutkan secara
hirarkis dari urutan terendah ke yang lebih tinggi. Pada ranah kognitif
kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi analisis saja.
Dari jumlah enam kategori pada konsep terdahulu tidak berubah jumlahnya karena
Lorin memasukan kategori baru yaitu creating yang
sebelumnya tidak ada.
A.
Taksonomi Hasil revisi Anderson pada Ranah Kognitif
adalah:
1.
Mengingat, Kata-kata operasional yang digunakan
adalah mengurutkan, menjelaskan, mengidentifikasi, menamai, menempatkan,
mengulangi, menemukan kembali.
2.
Memahami, Kata-kata operasional yang digunakan
adalah menafsirkan, meringkas mengklasifikasikan, membandingkan,
menjelaskan, membeberkan.
3.
Menerapkan, Kata-kata operasional yang digunakan
adalah melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan, mempraktekan,
memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi.
4.
Menganalisis, Kata-kata operasional yang digunakan
adalah menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah
struktur, mengkerangkakan, menyusun outline, mengintegrasikan, membedakan,
menyamakan, membandingkan, mengintegrasikan.
5.
Mengevaluasi, Kata-kata operasional yang digunakan
adalah menyusun hipotesi, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan,
menyalahkan.
6.
Berkreasi, Kata-kata operasional yang digunakan
adalah merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan,
membaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah.
Dalam berbagai aspek dan setelah melalui revisi, taksonomi
Bloom tetap menggambarkan suatu proses pembelajaran, cara kita memproses suatu
informasi sehingga dapat dimanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
prinsip didalamnya adalah
(1) Sebelum kita memahami sebuah konsep
maka kita harus mengingatnya terlebih dahulu,
(2) Sebelum
kita menerapkan maka kita harus memahaminya terlebih dahulu,
(3) Sebelum
kita mengevaluasi dampaknya maka kita harus mengukur atau menilai,
(4) Sebelum
kita berkreasi sesuatu maka kita harus mengingat, memahami, mengaplikasikan,
menganalisis dan mengevaluasi, serta memperbaharui.
Pentahapan
berpikir seperti itu bisa jadi mendapat sanggahan dari sebagian orang.
Alasannya, dalam beberapa jenis kegiatan, tidak semua tahap seperti itu
diperlukan. Contohnya dalam menciptakan sesuatu tidak harus melalui pentahapan
itu. Hal itu kembali pada kreativitas individu. Proses pembelajaran dapat
dimulai dari tahap mana saja. Namun, model pentahapan itu sebenarnya melekat
pada setiap proses pembelajaran secara terintegrasi. Sebagian orang
juga menyanggah pembagian pentahapan berpikir seperti itu karena dalam
kenyataannya siswa seharusnya berpikir secara holistik. Ketika kemampuan itu
dipisah-pisah maka siswa dapat kehilangan kemampuannya untuk menyatukan kembali
komponen-komponen yang sudah terpisah. Model penciptaaan suatu produk baru atau
menyelesaian suatu proyek tertentu lebih baik dalam memberikan tantangan
terpadu yang mendorong siswa untuk berpikir secara kritis.
Perbandingan Taksonomi Bloom dan Hasil revisinya untuk ranah
kognitif dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Taksonomi bloom
|
Taksonomi bloom hasil refisi
|
Pengetahuan
Pemahaman
Penerapan
Analisa
Sintesa
Evaluasi
|
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Mengevaluasi
Berkreasi
|
Dari tabel tersebut maka dapat dikemukakan beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
(1) Tingkatan tingkah laku pada
taksonomi bloom yang lama menggunakan kata sifat sedangkan Anderson mengubahnya
dengan menggunakan kata kerja
(2) Tingkatan terendah (C1)
Pengetahuan diganti dengan Mengingat.
(3) Tingkatan C5 Sintesa dan tingkatan
C6 Evaluasi dilebur menjadi Mengevaluasi yang berkedudukan pada tingkatan C5.
(4) Tingkatan C6 digantikan menjadi Berkreasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar