/* Kotak Banner ===================== */ #Box-Banner-ads { margin: 0px; padding: 5px; text-align: center; } #Box-Banner-ads img { margin: 0px 8px 4px 0px; padding: 3px; text-align: center; border: 3px outset #c0c0c0; } #Box-Banner-ads img:hover { margin: 0px 8px 4px 0px; padding: 3px; text-align: center; border: 3px inset #333; }

Senin, 09 Maret 2015

TENTANG 8 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

TENTANG 8 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
1.      Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen dalam keterampilan menjelaskan!
a.       Merencanakan
Penjelasan yang diberikan guru perlu direncanakan dengan baik terutama yang berkenaan dengan isi pesan dan yang menerima pesan. Yang berkenaan dengan isi pesan atau materi meliputi penganalisaan masalah secara keseluruhan,penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dan generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan.
b.      Penyajian suatu penjelasan
Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1)      Kejelasan: Penjelasan hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa dan menghindari ucapan-ucapan seperti: ”ee”, ”aa”, ”mm”, ”kira-kira”, ”umumnya”, ”seringkali” dan istilah-istilah yang tidak dapat dimengerti oleh anak
2)      Penggunaan contoh dan ilustrasi: dalam memberikan penjelasan sebaiknya digunakan contoh-contoh yang ada hubungannya dengan sesuatu yang dapat ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari.
3)      Pemberian tekanan: dalam memberikan penjelasan, guru harus memusatkan perhatian siswa kepada masalah-masalah pokok dan mengurangi informasi yang tidak begitu penting.
4)      Penggunan balikan: “guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman, keraguan atau ketidakjelasan ketika penjelasan itu diberikan.
2.      Sebut dan jelaskan komponen komponen dalam keterampilan menjelaskan!
a.       Merencanakan
Penjelasan yang diberikan guru perlu direncanakan dengan baik terutama yang berkenaan dengan isi pesan dan yang menerima pesan. Yang berkenaan dengan isi pesan atau materi meliputi penganalisaan masalah secara keseluruhan,penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dan generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan.
b.      Penyajian suatu penjelasan
Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1)      Kejelasan: Penjelasan hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa dan menghindari ucapan-ucapan seperti: ”ee”, ”aa”, ”mm”, ”kira-kira”, ”umumnya”, ”seringkali” dan istilah-istilah yang tidak dapat dimengerti oleh anak
2)      Penggunaan contoh dan ilustrasi: dalam memberikan penjelasan sebaiknya digunakan contoh-contoh yang ada hubungannya dengan sesuatu yang dapat ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari.
3)      Pemberian tekanan: dalam memberikan penjelasan, guru harus memusatkan perhatian siswa kepada masalah-masalah pokok dan mengurangi informasi yang tidak begitu penting.
4)      Penggunan balikan: Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman, keraguan atau ketidakjelasan ketika penjelasan itu diberikan.
3.      Berikan masing-masing satu contoh kalimat atau kata yang diungkapkan guru terkait dengan komponen menjelaskan!
a.       Merencanakan
Misalnya kita menganalisa tema dan sub tema yang akan dibicarakan kepada anak TK serta kemampuan-kemampuan yang ada pada program kegiatan belajar yang meliputi pengembangan bahasa, daya pikir, keterampilan dan jasmani serta bagaimana hubungannya dengan tema dan sub tema yang akan dibicarakan. Mengenai yang berhubungan dengan yang menerima pesan (siswa) hendaknya diperhatikan hal-hal atau perbedaan-perbedaan pada setiap anak yang akan menerima pesan seperti usia, jenis kelamin, kemampuan, latar belakang sosial, bakat, minat serta lingkungan belajar anak.
b.      Penyajian suatu penjelasan
1)      Kejelasan : “kubus  adalah bangun ruang yang memiliki 6 sisi berbentuk persegi ,dengan rusuk yang sama panjang dan sudut sudut yang sama besar”.
2)      Penggunaan contoh dan ilustrasi : “Bangun ruang balok ini bisa kita ketahui dengan melihat almari kita misalnya”
3)      Pemberian tekanan : Dalam hal ini guru dapat menggunakan tanda atau isyarat lisan seperti “yang terpenting adalah” atau “perhatikan dengan baik,anak-anak. Yang ini agak sukar”.
4)      Penggunaan balikan : Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan seperti: “apakah anak-anak mengerti dengan penjelasan Ibu tadi?”
4.      Sebut dan jelaskan komponen komponen dalam keterampilan membuka dan menutup!
a.       Keterampilan membuka pelajaran
1)      Apersepsi
Apersepsi adalah usaha guru untuk mengingatkan kembali pelajaran yang lalu dengan tujuan agar siswa makin menguasai materi pelajaran itu dan agar ada kaitan antara pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang akan diajarkannya, usaha guru tersebut umumnya berupa pertanyaan tentang isi materi pelajaran yang telah di ajarkan sebelumnya
2)      Menarik perhatian siswa
Banyak cara yang dapat digunakan guru untuk menarik perhatian siswa, antara lain sebagai berikut :
a)      Gaya mengajar guru
Perhatian siswa dapat ditimbulkan dengan memvariasikan gaya mengajar guru. Misalnya, guru memilih posisi di kelas dan memilih kegiatan yang berbeda dari yang biasanya dia kejakan dalam membuka pelajaran. Kali ini ia berdiri di tengah-tengah kelas sambil membaca puisi dengan tenang dan penuh dramatisasi. Pada kesempatan lain mungkin guru berdiri dibelakang atau di muka kelas lalu bercerita dengan ekspresi wajah yang meyakingkan dan nada suara yang menunjukkan rasa bangga
b)      Penggunaan alat-alat bantu mengajar
Guru dapat menggunakan alat-alat abntu mengajar seperti gambar,model, skema dan sebagainya untuk menarik perhatian siswa. Dengan digunakannya alat-alat bantu mengajar itu disamping dapat menarik perhatian siswa, dapat pula menimbulkan motivasi dan memungkinkan terjadi kaitan antara hal-hal yang telah diketahui dengan hal-hal baru yang akan dipelajari.
c)      Pola interaksi yang bervariasi
Variasi pola interaksi guru-siswa yang biasa, seperti guru menerangkan siswa mendengarkan atau guru bertanya siswa menjawab, hanya dapat menimbulkan rangsangan permulaan saja. Siswa belum sepenuhnya dapat memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang akan dipelajari. Oleh karena itu agar siswa dapat tertarik perhatiannya guru hendaknya mengadakan pola interaksi yang bervariasi dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Misalnya, guru memberi perintah siswa mengerjakan. Melalui perintah itu, guru memberikan kesempatan siswa bertanya dan guru atau siswa lainnya menjawab   pertanyaan   itu. Siswa  berinteraksi   dengan  siswa lainnya dalam diskusi kelompok kecil (buzz-groups) atau dalam suatu eksperimen, guru mengemukakan masalah yang menarik ke seluruh kelas lalu siswa-siswa diminta mengemukakan pendapat mereka atau guru menunjukkan barang yang bisa ditonton seperti model-model yang ada manfaatnya lalu siswa diminta untuk melihatnya secara bergiliran baik secara berkelompok maupun sendiri-sendiri.
3)      Menimbulkan motivasi
Salah satu tujuan dari prosedur membuka pelajaran adalah memilih secara hati-hati hal-hal yang menjadi perhatian siswa. Hal-hal yang menjadi perhatian siswa itu hendaknya dapatdigunakan untuk menimbulkan motivasi dengan adanya motivasi itu proses pembelaran dipermudah oleh karena itu guru hendaknya melakukan berbagi caranya untuk menimbulkan motifasi itu. Sedikitnya ada empat cara untuk menimbulkan motivasi, yaitu :
a)      Dengan kehangatan dan keantusiasan
Guru hendaknya besikap ramah antusias, bersahabat, dan hangat. Sebab sikap yang demikian itu dapat menimbulkan faktor-faktor dari dalam yang mendorong tingkah laku dan kesenangan dalam mengerjakan tugas. Siswa akan timbul motivasinya untuk belajar
b)      Dengan menimbulkan rasa ingin tahu
Guru dapat membangkitkan motifasi siswa dengan cara menimbulkan rasa  ingin tahu dan keheranan pada siswa. Misalnya, dengan menceritakan pada siswa cerita yang menimbulkan petanyaan, menunjukkan suatu seri gambar atau mendemonstrasikan suatu peristiwa (misalnya guru    meniup balon dan meledakkannya). Lalu guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungna dengan cerita, gambaratau peristiwa tersebut. Cara-cara ini sangat baik untuk menimbulkan motivasi siswa.
c)      Mengemukakan ide yang bertentangan
Untuk menimbulkan motivasi siswa, guru dapat melontarkan ide-ide yang bertentangan dengan mengajukan masalah atau kondisi-kondisi dari kenyataan sehari-hari. Misalnya dalam bidang studi IPS, guru mengajukan masalah sebagai berikut : “Kalau transmigrasi memungkinkan meingkatnya kemakmuran penduduk, mengapa banyak penduduk di Pulau Jawa yang enggan bertransmigrasi? “Dalam bidang studi IPA, guru dapat mengajukan masalah sebagai berikut : Tumbuh-tumbuhan mengandung zat hijau daun ( klorofil), sedangkan cendawan tidak mengandung zat hijau, tetapi masih digolongkan sebagai tanaman. Mengapa ?”
d)     Dengan memperhatikan siswa
Guru dapat menimbulkan motivasi ank dengan cara menyesuaikan topik-topik dengan minat siswa. Minat siswa merupakan gudang yang kaya bagi aktivitas yang dapat dirancang oleh guru untuk menimbulkan motivasi hanya perlu diingat bahwa minat siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor umum, jenis kelamin, letak sekolah, dan keadaan sosial ekonomi. Oleh karena itu, dalam menuntukan aktivitas yang harus dipilih guru bagi siswa TK dan SD atau sekolah lanjutan perlu dipertimbangkan faktor-faktor tersebut misalnya, bagi siswa TK dan SD, permainan, cerita, aktivitas membuat sesuatu dan menemukan bagaimana sesuatu seperti, mobil-mobilan bisa berjalan adalah menarik minat mereka. Bagi siswa sekolah lanjutan aktivitas menganalisis berita-berita dalam media massa, atau penggunaan bahasa dalam advertensi, role-playing, diskusi kelompok kecil tentang masalah polusi dikotanya, masalah keolahragaan, dan sebagainya adalah sangat menarik minat mereka.
4)      Memberi acuan ( structuring )
Dalam hubungannya dengan membuka pelajaran, memberi acuan diartikan sebagai usaha mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi pelajaran. Untuk itu, usaha dan cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah:
a)      Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas
Guru hendaknya terlebih dahulu mengemukakan tujuan pelajaran dan batas-batas tugas yang harus dikerjakan oleh siswa agar mereka memperoleh gambaran yang jelas tentang ruang lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari serta tugas-tugas yang harus dikerjakan.
b)      Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
Pada permulaan atau pada saat-saat tertentu selama penyajian pelajaran siswa akan terarah usahanya dalam mempelajai materi pelajaran jika guru dapat memberi saran-saran tentang langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan. Misalnya, guru berkata :”tugas kalian sekarang adalah membuktikan pada temperatur berapa derajat celsius air mendidih. Langkah yang harus kalian kerjakan adalah, pertama mengukur temperatur air sebelum dipanasi. Lalu nyalakanlah lampu spiritus ini dan panaskanlah air dalam gelas kimia ini! Jika air sudah mendidih catatlah berapa suhunya sesuai dengan yang kelihatannya pada termometer “!
c)      Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas. Misalnya, dengan mengingatkan siswa untuk meningkatkan masalah pokok yang akan dibahas. Masalahnya dengan mengingatkan siswa untuk menemukan hal-hal positif dari sifat-sifat tentang sesuatu konsep, manusia, benda, gambar-gambar, dan sebagainya. Disamping hal-hal positif siswa perlu pula diingatkan untuk menemukan hal-hal yang negatif, yang hilang atau yang kurang lengkap. Misalnya, guru berkata :”periksalah batu-batuan ini,dan tentukan mengapa beberapa batu dapat digolongkan dalam jenis batu yang mengandung biji besi dan yang lain tidak
d)     Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru sebelum memulai menjelaskan materipelajaran akan mengarahkan siswa dalam mengantisipasi sisi pelajaran yang akan dipelajari. Misalnya, sebelum memutar film tentang siklus kehidupan nyamuk, guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk membantu siswa memahami siklus kehidupan nyamuk yang digambarkan dalam film tersebut.
5)      Membuat Kaitan
Jika guru akan mengajarkan materi pelajaran yang baru perlu kiranya ia menghubungkannya dengan hal-hal yang telah dikenal siswa atau dengan pengalaman-pengalaman siswa terdahulu atau     dengan minat dan kebutuhan-kebutuhannya untuk mempermudah pemahaman. Hal-hal yang telah dikenal, pengalaman-pengalam,minat, dan kebutuhan-kebutuhan siswa itulah yang disebut bahan pengait.
Contoh usaha-usaha guru untuk membuat kaitan :
a)      Membuat kaitan antara aspek-aspek yang relevan dari bidang studi yang telah dikenal siswa
Dalam permulaan pelajaran guru meninjau kembali sampai seberapa jauh pelajaran yang diberikan sebelumnya telah dipahami caranya ia dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada siswa, tapi dapat pula merangkum inti materi pelajaran terdahulu secara singkat
b)      Guru membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru dengan yang telah diketahui
Hal ini dapat dilakukan jika bahan baru erat kaitannya dengan bahan pelajaran yang telah dikuasai.
c)      Guru menjelaskan konsepnya atau pengertianya terlebih dahulu sebelum menyajikan bahan secara terperinci
Hal ini dilakukan karna bahan pelajaran yang akan dijelaskan sama sekali baru. Misalnya, guru terlebih dahulu menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan burung. Burung, itik, ayak dan sebagainya.
b.      Keterampilan Menutup pelajaran
Menjelang akhir suatu jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan, guru harus melakukan kegiatan menutup pelajaran agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi pelajaran yang dipelajari. Cara-cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup pelajaran ini adalah sebagai berikut :
1)      Meninjau kembali
Menjelang akhir suatu jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan guru harus meninjau kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan itu telah dikuasai siswa. Ada dua cara meninjau kembali penguasaan inti pelajaran itu, yaitu merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan.
a)      Merangkum inti pelajaran
Pada dasarnya kegiatan merangkum inti pelajaran ini terdapat sepanjang proses pengajaran misalnya pada saat guru selesai menjelaskan satu bait sajak, atau jika guru membuat kesimpulan secara lisan hasil diskusi yang iya tugaskan pada siswa, setelah selesai sejumlah pertanyaan di jawab oleh siswa, pada saat menjelang pergantian topik bahasan dan tentu saja pada saat pengajaran akan di akhiri. Selain guru, siswa dapat pula diminta untuk membuat rangkuman secara lisan. Akan tetapi, jika rangkuman yang dibuat siswa itu salah atau kurang sempurna, guru harus membetulkan atau menyempurnakan rangkuman itu.
b)      Membuat ringkasan
Cara lain yang dapat ditempuh untuk memantapkan pokok-pokok yang diajarkan adalah membuat ringkasan. Selain manfaat tersebut, dengan ringkasan itu siswa yang tidak memiliki buku sumber atau siswa yang lambat belajar dapat mempelajarinya kembali. Pembuatan ringkasan itu dapat dilakukan oleh siswa secara perorangan atau kelompok, dan dapat  dilakukan oleh guru dan siswa bersama-sama.
2)      Mengevaluasi
Salah saatu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah memperoleh wawasan yang utuh tentang suatu konsep yang diajarkan selama satu jam pelajaran atau sepenggal kegiatan tertentu adalah dengan penilaian. Untuk maksud tersebut guru dapat meminta siswa menjawab pertanyaan secara lisan atau mengerjakan tugas-tugas. Bentuk-bentuk evaluasi itu secara terperinci adalah sebagai   berikut :
a)      Mendemonstrasikan keterampilan
Pada akhir satu penggal kegiatan siswa dapat di minta untuk mendemontrasikan keterampilannya misalnya, setelah siswa mengarang prosa atau puisi, guru dapat meminta mereka  untuk membacakan dan menjelaskan maksud yang terkandung didalamnya atau setelah guru selesai menerangkan          konsep matematika meminta siswa untuk mengerjakan soal dipapan tulis.
b)      Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
Misalnya setelah guru menerangkan persamaan kuadrat, lalu siswa disuruh menyelesaikan soal-soal persamaan.   
c)      Mengekspresikan pendapat siswa sendiri
Guru dapat meminta siswa untuk memberi komentar tentang keefektifan suatu demonstrasi yang dilakukan guru atau    siswa-siswa lain. Misalnya, setelah permainan peran          (role-playing) selesai, lalu siswa diminta untuk mengemukakan pendapat  dan perasaan mereka tentang peran yang dimainkan.
d)     Soal-soal tertulis
Guru dapat memberikan soal-soal tertulis untuk dikerjakan siswa.soal-soal tertulis itu dapat berbentuk uraian,tes objektif, atau melengkapi lembaran kerja.
3)      Tindak lanjut
Setelah hasil evaluasi diketahui, guru perlu menindaklanjuti dengan pemberian tugas (PR) atau pengajaran ulang (remedial teaching) untuk lebih memantapkan penguasaan siswa.

5.      Berikan masing-masing satu contoh kalimat atau kata yang diungkapkan guru terkait dengan komponen membuka dan menutup!
a.       Keterampilan membuka pelajaran
1)      Apersepsi : “kemarin kita telah mempelajari bab peluang.”
2)      Menarik perhatian siswa : “di akhir pelajaran nanti, Bapak akan memberikan hadiah kepada siswa siswa yang mampu menjawab pertanyaan Bapak.”
3)      Menimbulkan motivasi : “dalam pelajaran aritmatika ini kita akan membahas didalamnya tentang bunga bank, tahukah kalian hokum bungan bank dalam islam, dan apa kegunaan kita mempelajari bab ini?”
4)      Memberi acuan : Misalnya, guru pertama-tama berkata “hari ini kita akan mempelajari bangun datar, perhatikan tiga buah bangun datar ini baik-baik! Lalu bedasarkan gambar-gambar itu tulislah ciri cirri dari masing-masing bangun tersebut”.
5)      Membuat kaitan : Misalnya, guru lebih dahulu mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang pengurangan sebelum mengerjakan pembagian. “Adakah yang masih ingat tentang pengurangan?”
b.      Keterampilan menutup pelajaran
1)      Meninjau kembali : “coba salah satu, buat kesimpulan mengenai definisi lingkaran.”
2)      Mengevaluasi : “tentukan luang lingkaran yang berjari jari 8 cm!”
3)      Tindak lanjut : “untuk PR pertemuan berikutnya, kerjakan Uji halaman 128!”
6.      Sebut dan jelaskan komponen komponen dalam keterampilan bertanya!
a.       Mengajukan pertanyaan secara jelas dan singkat
Pertanyaan yang jelas dan singkat akan membantu mempermudah siswa dalam memahami pertanyaan yang diajukan. Guru dapat membuat pertanyaan dengan struktur kalimat yang sederhana dan mudah dipahami oleh siswa.
b.      Memberi acuan
Sebelum bertanya guru hendaknya memberikan acuan berupa informasi yang berkaitan dengan isi pertanyaan kepada siswa. Dengan demikian siswa akan dapat menjawab pertanyaan guru setelah mengolah informasi yang diberikan.
c.       Pemusatan pertanyaan
Pertanyaan yang diajukan guru hendaknya jangan terlalu luas sehingga membutuhkan jawaban yang luas juga. Pertanyaan yang lebih spesifik dan sempit akan menuntut pemusatan perhatian siswa pada hal-hal yang lebih khusus. Jika yang diajukan adalah pertanyaan yang umum maka usahakan diiringi dengan pertanyaan yang lebih spesifik.
d.      Pemindahan giliran
Pertanyaan yang rumit kadang-kadang tidak mampu dijawab oleh seorang siswa secara lengkap. Untuk itu guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk melengkapinya. Dengan memindah giliran, siswa akan termotivasi untuk memperhatikan jawaban yang diberikan temannya dan memungkinkan timbulnya interaksi antar siswa.
e.       Penyebaran
Jika memungkinkan dan waktu mencukupi, setiap siswa sebaiknya mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan guru. Tujuan penyebaran pertanyaan hampir sama dengan pemindahan giliran yaitu meningkatkan perhatian dan partisipasi siswa. Bedanya, pada pemindahan giliran pertanyaannya satu tetapi rumit dan dijawab oleh siswa secara bergilir untuk saling melengkapi; sedangkan pada penyebaran masing-masing siswa menjawab pertanyaan yang berbeda.
f.       Memberi waktu berfikir
Dalam mengajukan pertanyaan, gurutidak perlu menunjuk siswa terlebih dahulu. Seyogyanya ajukan pertanyaan, beri waktu kepada siswa untuk berfikir kemudian tentukan atau tunjuk siswa yang akan menjawab pertanyaan itu.
g.      Memberikan tuntunan
Sering terjadi jawaban yang diberikan siswa terhadap pertanyaan guru tidak sesuai harapan (jawaban salah). Jika terjadi hal seperti ini guru jangan menunggu sampai ada siswa yang menjawab dengan benar karena akan menyita waktu pembelajaran. Guru dapat memberikan gambaran yang bisa menuntun siswa secara bertahap sehingga siswa mampu memberikan jawaban sesuai yang diharapkan. 

7.      Berikan masing-masing satu contoh kalimat atau kata yang diungkapkan guru terkait dengan komponen bertanya!
a.       Mengajukan pertanyaan yang singkat dan jelas
“apa yang dimaksud dengan lingkaran?”
b.      Memberi acuan
Misalnya, guru pertama-tama berkata “hari ini kita akan mempelajari bangun datar, perhatikan tiga buah bangun datar ini baik-baik! Lalu bedasarkan gambar-gambar itu tulislah ciri cirri dari masing-masing bangun tersebut
c.       Pemusatan pertanyaan
“Coba sebutkan bagian-bagian dari kubus?”

d.      Pemindahan giliran
“Coba siapa yang bisa menjawab pertanyaan tadi, yang bisa tunjuk tangan”
e.       Penyebaran
“Coba sebutkan bagian-bagian dari balok, mulai dari yang duduk di pojok kanan sampai ke kiri”
f.       Member waktu berfikir
“Siapa yang bisa menjawab pertanyaan ini, tunjuk tangan”
g.      Member tuntunan
“Karena tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan dari bapak, maka bapak  akan menjelaskan”


Tidak ada komentar: