TENTANG
8 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
1. Sebutkan
dan jelaskan komponen-komponen dalam keterampilan menjelaskan!
a. Merencanakan
Penjelasan
yang diberikan guru perlu direncanakan dengan baik terutama yang berkenaan
dengan isi pesan dan yang menerima pesan. Yang berkenaan dengan isi pesan atau
materi meliputi penganalisaan masalah secara keseluruhan,penentuan jenis
hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dan generalisasi yang
sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan.
b. Penyajian
suatu penjelasan
Penyajian suatu
penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1) Kejelasan:
Penjelasan hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
oleh siswa dan menghindari ucapan-ucapan seperti: ”ee”, ”aa”, ”mm”,
”kira-kira”, ”umumnya”, ”seringkali” dan istilah-istilah yang tidak dapat
dimengerti oleh anak
2) Penggunaan
contoh dan ilustrasi: dalam memberikan penjelasan sebaiknya digunakan
contoh-contoh yang ada hubungannya dengan sesuatu yang dapat ditemui siswa
dalam kehidupan sehari-hari.
3) Pemberian
tekanan: dalam memberikan penjelasan, guru harus memusatkan perhatian siswa
kepada masalah-masalah pokok dan mengurangi informasi yang tidak begitu
penting.
4) Penggunan
balikan: “guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan
pemahaman, keraguan atau ketidakjelasan ketika penjelasan itu diberikan.
2. Sebut
dan jelaskan komponen komponen dalam keterampilan menjelaskan!
a.
Merencanakan
Penjelasan
yang diberikan guru perlu direncanakan dengan baik terutama yang berkenaan
dengan isi pesan dan yang menerima pesan. Yang berkenaan dengan isi pesan atau
materi meliputi penganalisaan masalah secara keseluruhan,penentuan jenis
hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dan generalisasi yang
sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan.
b.
Penyajian suatu
penjelasan
Penyajian
suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1)
Kejelasan:
Penjelasan hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
oleh siswa dan menghindari ucapan-ucapan seperti: ”ee”, ”aa”, ”mm”,
”kira-kira”, ”umumnya”, ”seringkali” dan istilah-istilah yang tidak dapat
dimengerti oleh anak
2)
Penggunaan
contoh dan ilustrasi: dalam memberikan penjelasan sebaiknya digunakan
contoh-contoh yang ada hubungannya dengan sesuatu yang dapat ditemui siswa
dalam kehidupan sehari-hari.
3)
Pemberian
tekanan: dalam memberikan penjelasan, guru harus memusatkan perhatian siswa
kepada masalah-masalah pokok dan mengurangi informasi yang tidak begitu
penting.
4)
Penggunan
balikan: Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan
pemahaman, keraguan atau ketidakjelasan ketika penjelasan itu diberikan.
3. Berikan
masing-masing satu contoh kalimat atau kata yang diungkapkan guru terkait
dengan komponen menjelaskan!
a. Merencanakan
Misalnya kita
menganalisa tema dan sub tema yang akan dibicarakan kepada anak TK serta
kemampuan-kemampuan yang ada pada program kegiatan belajar yang meliputi
pengembangan bahasa, daya pikir, keterampilan dan jasmani serta bagaimana
hubungannya dengan tema dan sub tema yang akan dibicarakan. Mengenai yang
berhubungan dengan yang menerima pesan (siswa) hendaknya diperhatikan hal-hal atau
perbedaan-perbedaan pada setiap anak yang akan menerima pesan seperti usia,
jenis kelamin, kemampuan, latar belakang sosial, bakat, minat serta lingkungan
belajar anak.
b. Penyajian
suatu penjelasan
1) Kejelasan
: “kubus adalah bangun ruang yang
memiliki 6 sisi berbentuk persegi ,dengan rusuk yang sama panjang dan sudut
sudut yang sama besar”.
2) Penggunaan
contoh dan ilustrasi : “Bangun ruang balok ini bisa kita ketahui dengan melihat
almari kita misalnya”
3) Pemberian
tekanan : Dalam hal ini guru dapat menggunakan tanda atau isyarat lisan seperti
“yang terpenting adalah” atau “perhatikan dengan baik,anak-anak. Yang ini agak
sukar”.
4) Penggunaan
balikan : Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan seperti: “apakah
anak-anak mengerti dengan penjelasan Ibu tadi?”
4. Sebut
dan jelaskan komponen komponen dalam keterampilan membuka dan menutup!
a. Keterampilan
membuka pelajaran
1) Apersepsi
Apersepsi adalah usaha guru untuk mengingatkan kembali
pelajaran yang lalu dengan tujuan agar siswa makin menguasai materi pelajaran itu
dan agar ada kaitan antara pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang akan
diajarkannya, usaha guru tersebut umumnya berupa pertanyaan tentang isi materi
pelajaran yang telah di ajarkan sebelumnya
2) Menarik perhatian siswa
Banyak cara yang dapat digunakan guru untuk menarik
perhatian siswa, antara lain sebagai berikut :
a) Gaya mengajar guru
Perhatian siswa dapat ditimbulkan dengan memvariasikan gaya
mengajar guru. Misalnya, guru memilih posisi di kelas dan memilih kegiatan yang
berbeda dari yang biasanya dia kejakan dalam membuka pelajaran. Kali ini ia
berdiri di tengah-tengah kelas sambil membaca puisi dengan tenang dan penuh
dramatisasi. Pada kesempatan lain mungkin guru berdiri dibelakang atau di muka
kelas lalu bercerita dengan ekspresi wajah yang meyakingkan dan nada suara yang
menunjukkan rasa bangga
b) Penggunaan alat-alat bantu mengajar
Guru dapat menggunakan alat-alat abntu mengajar seperti
gambar,model, skema dan sebagainya untuk menarik perhatian siswa. Dengan
digunakannya alat-alat bantu mengajar itu disamping dapat menarik perhatian
siswa, dapat pula menimbulkan motivasi dan memungkinkan terjadi kaitan antara
hal-hal yang telah diketahui dengan hal-hal baru yang akan dipelajari.
c) Pola interaksi yang bervariasi
Variasi pola interaksi guru-siswa yang biasa, seperti guru
menerangkan siswa mendengarkan atau guru bertanya siswa menjawab, hanya dapat
menimbulkan rangsangan permulaan saja. Siswa belum sepenuhnya dapat memusatkan
perhatiannya kepada hal-hal yang akan dipelajari. Oleh karena itu agar siswa
dapat tertarik perhatiannya guru hendaknya mengadakan pola interaksi yang
bervariasi dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Misalnya, guru memberi
perintah siswa mengerjakan. Melalui perintah itu, guru memberikan kesempatan siswa
bertanya dan guru atau siswa lainnya
menjawab pertanyaan itu.
Siswa berinteraksi dengan siswa lainnya
dalam diskusi kelompok kecil (buzz-groups) atau dalam suatu eksperimen, guru
mengemukakan masalah yang menarik ke seluruh kelas lalu siswa-siswa diminta
mengemukakan pendapat mereka atau guru menunjukkan barang yang bisa ditonton
seperti model-model yang ada manfaatnya lalu siswa diminta untuk melihatnya
secara bergiliran baik secara berkelompok maupun sendiri-sendiri.
3) Menimbulkan motivasi
Salah
satu tujuan dari prosedur membuka pelajaran adalah memilih secara hati-hati
hal-hal yang menjadi perhatian siswa. Hal-hal yang menjadi perhatian siswa itu
hendaknya dapatdigunakan untuk menimbulkan motivasi dengan adanya motivasi itu
proses pembelaran dipermudah oleh karena itu guru hendaknya melakukan berbagi
caranya untuk menimbulkan motifasi itu. Sedikitnya ada empat cara untuk
menimbulkan motivasi, yaitu :
a) Dengan kehangatan dan keantusiasan
Guru
hendaknya besikap ramah antusias, bersahabat, dan hangat. Sebab sikap yang
demikian itu dapat menimbulkan faktor-faktor dari dalam yang mendorong tingkah
laku dan kesenangan dalam mengerjakan tugas. Siswa akan timbul motivasinya
untuk belajar
b) Dengan menimbulkan rasa ingin tahu
Guru
dapat membangkitkan motifasi siswa dengan cara menimbulkan
rasa ingin tahu dan keheranan pada siswa. Misalnya, dengan
menceritakan pada siswa cerita yang menimbulkan petanyaan, menunjukkan
suatu seri gambar atau mendemonstrasikan suatu peristiwa (misalnya
guru meniup balon dan meledakkannya). Lalu guru
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungna dengan cerita, gambaratau
peristiwa tersebut. Cara-cara ini sangat baik untuk menimbulkan motivasi siswa.
c) Mengemukakan ide yang bertentangan
Untuk
menimbulkan motivasi siswa, guru dapat melontarkan ide-ide yang bertentangan
dengan mengajukan masalah atau kondisi-kondisi dari kenyataan sehari-hari.
Misalnya dalam bidang studi IPS, guru mengajukan masalah sebagai berikut :
“Kalau transmigrasi memungkinkan meingkatnya kemakmuran penduduk, mengapa
banyak penduduk di Pulau Jawa yang enggan bertransmigrasi? “Dalam bidang studi
IPA, guru dapat mengajukan masalah sebagai berikut : Tumbuh-tumbuhan mengandung
zat hijau daun ( klorofil), sedangkan cendawan tidak mengandung zat hijau,
tetapi masih digolongkan sebagai tanaman. Mengapa ?”
d) Dengan memperhatikan siswa
Guru
dapat menimbulkan motivasi ank dengan cara menyesuaikan topik-topik dengan
minat siswa. Minat siswa merupakan gudang yang kaya bagi aktivitas yang dapat
dirancang oleh guru untuk menimbulkan motivasi hanya perlu diingat bahwa minat
siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor umum, jenis kelamin, letak sekolah, dan
keadaan sosial ekonomi. Oleh karena itu, dalam menuntukan aktivitas yang harus
dipilih guru bagi siswa TK dan SD atau sekolah lanjutan perlu dipertimbangkan
faktor-faktor tersebut misalnya, bagi siswa TK dan SD, permainan, cerita,
aktivitas membuat sesuatu dan menemukan bagaimana sesuatu seperti,
mobil-mobilan bisa berjalan adalah menarik minat mereka. Bagi siswa sekolah
lanjutan aktivitas menganalisis berita-berita dalam media massa, atau
penggunaan bahasa dalam advertensi, role-playing, diskusi kelompok kecil
tentang masalah polusi dikotanya, masalah keolahragaan, dan sebagainya adalah
sangat menarik minat mereka.
4) Memberi acuan ( structuring )
Dalam
hubungannya dengan membuka pelajaran, memberi acuan diartikan sebagai usaha
mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang
memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan
dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi pelajaran.
Untuk itu, usaha dan cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah:
a) Mengemukakan tujuan dan batas-batas
tugas
Guru
hendaknya terlebih dahulu mengemukakan tujuan pelajaran dan batas-batas tugas yang
harus dikerjakan oleh siswa agar mereka memperoleh gambaran yang jelas tentang
ruang lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari serta tugas-tugas yang
harus dikerjakan.
b) Menyarankan langkah-langkah yang
akan dilakukan
Pada
permulaan atau pada saat-saat tertentu selama penyajian pelajaran siswa akan
terarah usahanya dalam mempelajai materi pelajaran jika guru dapat memberi
saran-saran tentang langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan. Misalnya,
guru berkata :”tugas kalian sekarang adalah membuktikan pada temperatur berapa
derajat celsius air mendidih. Langkah yang harus kalian kerjakan adalah,
pertama mengukur temperatur air sebelum dipanasi. Lalu nyalakanlah lampu
spiritus ini dan panaskanlah air dalam gelas kimia ini! Jika air sudah mendidih
catatlah berapa suhunya sesuai dengan yang kelihatannya pada termometer “!
c) Mengingatkan masalah pokok yang akan
dibahas
Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk mengingatkan masalah pokok yang
akan dibahas. Misalnya, dengan mengingatkan siswa untuk meningkatkan masalah
pokok yang akan dibahas. Masalahnya dengan mengingatkan siswa untuk menemukan hal-hal
positif dari sifat-sifat tentang sesuatu konsep, manusia, benda, gambar-gambar,
dan sebagainya. Disamping hal-hal positif siswa perlu pula diingatkan untuk
menemukan hal-hal yang negatif, yang hilang atau yang kurang lengkap. Misalnya,
guru berkata :”periksalah batu-batuan ini,dan tentukan mengapa beberapa batu
dapat digolongkan dalam jenis batu yang mengandung biji besi dan yang lain
tidak
d) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan guru sebelum memulai menjelaskan materipelajaran akan mengarahkan
siswa dalam mengantisipasi sisi pelajaran yang akan dipelajari. Misalnya,
sebelum memutar film tentang siklus kehidupan nyamuk, guru dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk membantu siswa memahami siklus kehidupan nyamuk
yang digambarkan dalam film tersebut.
5) Membuat Kaitan
Jika
guru akan mengajarkan materi pelajaran yang baru perlu kiranya ia
menghubungkannya dengan hal-hal yang telah dikenal siswa atau dengan
pengalaman-pengalaman siswa terdahulu atau dengan
minat dan kebutuhan-kebutuhannya untuk mempermudah pemahaman. Hal-hal yang
telah dikenal, pengalaman-pengalam,minat, dan kebutuhan-kebutuhan siswa
itulah yang disebut bahan pengait.
Contoh
usaha-usaha guru untuk membuat kaitan :
a)
Membuat kaitan antara aspek-aspek
yang relevan dari bidang studi yang telah dikenal siswa
Dalam
permulaan pelajaran guru meninjau kembali sampai seberapa jauh pelajaran yang
diberikan sebelumnya telah dipahami caranya ia dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan pada siswa, tapi dapat pula merangkum inti materi
pelajaran terdahulu secara singkat
b)
Guru membandingkan atau
mempertentangkan pengetahuan baru dengan yang telah diketahui
Hal
ini dapat dilakukan jika bahan baru erat kaitannya dengan bahan pelajaran yang
telah dikuasai.
c)
Guru menjelaskan konsepnya atau
pengertianya terlebih dahulu sebelum menyajikan bahan secara terperinci
Hal
ini dilakukan karna bahan pelajaran yang akan dijelaskan sama sekali baru.
Misalnya, guru terlebih dahulu menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan
burung. Burung, itik, ayak dan sebagainya.
b. Keterampilan Menutup pelajaran
Menjelang
akhir suatu jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan, guru harus
melakukan kegiatan menutup pelajaran agar siswa memperoleh gambaran yang utuh
tentang pokok-pokok materi pelajaran yang dipelajari. Cara-cara yang dapat
dilakukan guru dalam menutup pelajaran ini adalah sebagai berikut :
1) Meninjau kembali
Menjelang
akhir suatu jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan guru harus
meninjau kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan itu telah dikuasai siswa.
Ada dua cara meninjau kembali penguasaan inti pelajaran itu, yaitu merangkum
inti pelajaran dan membuat ringkasan.
a) Merangkum inti pelajaran
Pada
dasarnya kegiatan merangkum inti pelajaran ini terdapat sepanjang proses
pengajaran misalnya pada saat guru selesai menjelaskan satu bait sajak, atau
jika guru membuat kesimpulan secara lisan hasil diskusi yang iya tugaskan pada
siswa, setelah selesai sejumlah pertanyaan di jawab oleh siswa, pada saat
menjelang pergantian topik bahasan dan tentu saja pada saat pengajaran akan di
akhiri. Selain guru, siswa dapat pula diminta untuk membuat rangkuman secara
lisan. Akan tetapi, jika rangkuman yang dibuat siswa itu salah atau kurang
sempurna, guru harus membetulkan atau menyempurnakan rangkuman itu.
b) Membuat ringkasan
Cara
lain yang dapat ditempuh untuk memantapkan pokok-pokok yang diajarkan adalah
membuat ringkasan. Selain manfaat tersebut, dengan ringkasan itu siswa yang
tidak memiliki buku sumber atau siswa yang lambat belajar dapat mempelajarinya
kembali. Pembuatan ringkasan itu dapat dilakukan oleh siswa secara perorangan
atau kelompok, dan dapat dilakukan oleh guru dan siswa bersama-sama.
2) Mengevaluasi
Salah
saatu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah memperoleh wawasan yang utuh
tentang suatu konsep yang diajarkan selama satu jam pelajaran atau sepenggal
kegiatan tertentu adalah dengan penilaian. Untuk maksud tersebut guru dapat
meminta siswa menjawab pertanyaan secara lisan atau mengerjakan tugas-tugas. Bentuk-bentuk
evaluasi itu secara terperinci adalah sebagai berikut :
a) Mendemonstrasikan keterampilan
Pada
akhir satu penggal kegiatan siswa dapat di minta untuk mendemontrasikan
keterampilannya misalnya, setelah siswa mengarang prosa atau puisi, guru dapat
meminta mereka untuk membacakan dan menjelaskan maksud yang
terkandung didalamnya atau setelah guru selesai
menerangkan konsep
matematika meminta siswa untuk mengerjakan soal dipapan tulis.
b) Mengaplikasikan ide baru pada
situasi lain
Misalnya
setelah guru menerangkan persamaan kuadrat, lalu siswa disuruh menyelesaikan
soal-soal persamaan.
c) Mengekspresikan pendapat siswa
sendiri
Guru
dapat meminta siswa untuk memberi komentar tentang keefektifan suatu
demonstrasi yang dilakukan guru atau siswa-siswa lain.
Misalnya, setelah permainan
peran (role-playing)
selesai, lalu siswa diminta untuk mengemukakan pendapat dan perasaan
mereka tentang peran yang dimainkan.
d) Soal-soal tertulis
Guru
dapat memberikan soal-soal tertulis untuk dikerjakan siswa.soal-soal tertulis
itu dapat berbentuk uraian,tes objektif, atau melengkapi lembaran kerja.
3) Tindak lanjut
Setelah
hasil evaluasi diketahui, guru perlu menindaklanjuti dengan pemberian tugas
(PR) atau pengajaran ulang (remedial teaching) untuk lebih memantapkan penguasaan
siswa.
5. Berikan
masing-masing satu contoh kalimat atau kata yang diungkapkan guru terkait
dengan komponen membuka dan menutup!
a. Keterampilan
membuka pelajaran
1) Apersepsi : “kemarin kita telah
mempelajari bab peluang.”
2) Menarik
perhatian siswa : “di akhir pelajaran nanti, Bapak akan memberikan hadiah
kepada siswa siswa yang mampu menjawab pertanyaan Bapak.”
3) Menimbulkan
motivasi : “dalam pelajaran aritmatika ini kita akan membahas didalamnya
tentang bunga bank, tahukah kalian hokum bungan bank dalam islam, dan apa
kegunaan kita mempelajari bab ini?”
4) Memberi
acuan : Misalnya, guru pertama-tama berkata
“hari ini kita akan mempelajari bangun datar, perhatikan tiga buah bangun datar
ini baik-baik! Lalu bedasarkan gambar-gambar itu tulislah ciri cirri dari masing-masing
bangun tersebut”.
5) Membuat
kaitan : Misalnya,
guru lebih dahulu mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui pemahaman
siswa tentang pengurangan sebelum mengerjakan pembagian. “Adakah yang masih
ingat tentang pengurangan?”
b. Keterampilan
menutup pelajaran
1) Meninjau
kembali : “coba salah satu, buat kesimpulan mengenai definisi lingkaran.”
2) Mengevaluasi
: “tentukan luang lingkaran yang berjari jari 8 cm!”
3) Tindak
lanjut : “untuk PR pertemuan berikutnya, kerjakan Uji halaman 128!”
6. Sebut
dan jelaskan komponen komponen dalam keterampilan bertanya!
a.
Mengajukan pertanyaan
secara jelas dan singkat
Pertanyaan yang jelas dan singkat akan membantu mempermudah siswa
dalam memahami pertanyaan yang diajukan. Guru dapat membuat pertanyaan dengan
struktur kalimat yang sederhana dan mudah dipahami oleh siswa.
b. Memberi acuan
Sebelum bertanya guru hendaknya memberikan acuan berupa informasi
yang berkaitan dengan isi pertanyaan kepada siswa. Dengan demikian siswa akan
dapat menjawab pertanyaan guru setelah mengolah informasi yang diberikan.
c.
Pemusatan pertanyaan
Pertanyaan yang diajukan guru hendaknya jangan terlalu luas sehingga membutuhkan jawaban yang
luas juga. Pertanyaan yang lebih spesifik dan sempit akan menuntut pemusatan
perhatian siswa pada hal-hal yang lebih khusus. Jika yang diajukan adalah
pertanyaan yang umum maka usahakan diiringi dengan pertanyaan yang lebih
spesifik.
d.
Pemindahan giliran
Pertanyaan yang rumit kadang-kadang tidak mampu dijawab oleh
seorang siswa secara lengkap. Untuk itu guru perlu memberikan kesempatan kepada
siswa lain untuk melengkapinya. Dengan memindah giliran, siswa akan termotivasi
untuk memperhatikan jawaban yang diberikan temannya dan memungkinkan timbulnya
interaksi antar siswa.
e.
Penyebaran
Jika memungkinkan dan waktu mencukupi, setiap siswa sebaiknya
mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan guru. Tujuan penyebaran pertanyaan
hampir sama dengan pemindahan giliran yaitu meningkatkan perhatian dan
partisipasi siswa. Bedanya, pada pemindahan giliran pertanyaannya satu tetapi
rumit dan dijawab oleh siswa secara bergilir untuk saling melengkapi; sedangkan
pada penyebaran masing-masing siswa menjawab pertanyaan yang berbeda.
f.
Memberi waktu berfikir
Dalam mengajukan pertanyaan, gurutidak perlu menunjuk siswa terlebih dahulu. Seyogyanya ajukan
pertanyaan, beri waktu kepada siswa untuk berfikir kemudian tentukan atau
tunjuk siswa yang akan menjawab pertanyaan itu.
g.
Memberikan tuntunan
Sering terjadi jawaban yang diberikan siswa terhadap pertanyaan
guru tidak sesuai harapan (jawaban salah). Jika terjadi hal seperti ini guru
jangan menunggu sampai ada siswa yang menjawab dengan benar karena akan menyita
waktu pembelajaran. Guru dapat memberikan gambaran yang bisa menuntun siswa secara
bertahap sehingga siswa mampu memberikan jawaban sesuai yang diharapkan.
7. Berikan
masing-masing satu contoh kalimat atau kata yang diungkapkan guru terkait
dengan komponen bertanya!
a. Mengajukan
pertanyaan yang singkat dan jelas
“apa yang dimaksud
dengan lingkaran?”
b. Memberi
acuan
Misalnya, guru pertama-tama berkata “hari ini kita akan
mempelajari bangun datar, perhatikan tiga buah bangun datar ini baik-baik! Lalu
bedasarkan gambar-gambar itu tulislah ciri cirri dari masing-masing bangun
tersebut”
c. Pemusatan
pertanyaan
“Coba sebutkan
bagian-bagian dari kubus?”
d. Pemindahan
giliran
“Coba siapa yang bisa
menjawab pertanyaan tadi, yang bisa tunjuk tangan”
e. Penyebaran
“Coba sebutkan
bagian-bagian dari balok, mulai dari yang duduk di pojok kanan sampai ke kiri”
f. Member
waktu berfikir
“Siapa yang bisa
menjawab pertanyaan ini, tunjuk tangan”
g. Member
tuntunan
“Karena tidak ada yang bisa
menjawab pertanyaan dari bapak, maka bapak
akan menjelaskan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar